"Catatan kami di Dinkes Pamekasan, jenis penyakit yang menyerang warga Pamekasan masih masuk dalam kategori normal, baik berupa demam berdarah ataupun jenis penyakit diare," kata Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan Ismail Bey, Senin (20/12).
Bahkan, kata dia, berdasarkan data di Dinkes Pamekasan sejumlah penyakit dominan yang dalam tujuh tahun lalu dominan, dalam tiga tahun terkahir justru mengalami penurunan.
Ia mencontohkan seperti di wilayah Kecamatan Proppo, salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Pamekasan yang warganya banyak diserang penyakit diare sepuluh tahun lalu.
"Catatan kami dalam tiga tahun terakhir ini penderita penyakit diare disana cendrung menurun," katanya menambahkan.
Pada 2008 lalu, kata Ismail Bey, warga Kecamatan Proppo yang tercatat menderita diare sebanyak 4.564 orang, tahun 2009 turun menjadi sebanyak 3.028 orang dan pada 2010 ini menurun lagi, yakni hanya 2.547 orang.
"Ini tidak hanya terjadi di wilayah Kecamatan Proppo saja, namun juga di sejumlah kecamatan lain di Pamekasan juga mengalami tren penurunan," katanya, tanpa merinci kecamatan dimaksud.
Ia menjelaskan, selain karena kesadaran warga tentang pola hidup sehat makin tinggi, yang juga menyebabkan turunnya penderita diare juga karena di wilayah itu telah menerapkan sistem sanitasi berbasis lingkungan masyarakat (SBM).
"Artinya masyarakat tidak lagi membuang air besar secara sembarangan sebagaimana sepuluh tahun lalu," katanya menambahkan.
Pada 2010 ini tercatat sebanyak tujuh dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan, masyarakatnya sudah bebas buang air besar (BAB) sembarangan.
Ketujuh kecamatan itu meliputi Kecamatan Proppo, Larangan, Palengaan, Tlanakan, Pamekasan, Pademawu dan Kecamatan Kadur.
"Ini yang menjadi salah satu penyebab utama mengapa kecendrungan penyakit diare dan berbagai jenis penyakit lain seperti demam berdarah cendrung menurun di Pamekasan ini," kata Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey
Tidak ada komentar:
Posting Komentar