SELAMAT DATANG DI IDI PAMEKASAN... NIKMATI BERITA SEPUTAR DUNIA KESEHATAN KHUSUSNYA DI PAMEKASAN DAN ARTIKEL MENARIK DARI PARA DOKTER DI PAMEKASAN...
KONSULTASIKAN MASALAH KESEHATAN ANDA

Rabu, 20 April 2011

Investasi Sumber Daya Manusia dengan Program Brain Booster (Stimulasi Janin dan Nutrisi Ibu Hamil)

Paradigma sehat dalam bidang Kesehatan mengacu kepada memberdayakan Masyarakat agar hidup lebih berkualitas    dengan meningkatkan dan memelihara kesehatannya secara mandiri. Peningkatan dan pemeliharaan janin merupakan upaya  kesehatan intelegensia yang bertujuan untuk mengoptimalkan     pembentukan potensi kecerdasan anak sehingga anak lahir tidak hanya sekedar sehat tetapi juga cerdas. Untuk itu perlu dilakukan revitalisasi pelayanan antenatal secara mandiri karena pada dasarnya masyarakat sangat berkeinginan mendapatkan pelayanan agar anaknya lahir cerdas.
Pembentukan struktur-struktur otak terjadi sejak konsepsi janin, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor genetik dan proses perkembangan otak janin yang cepat (Brain growth spurt50000-100000 per detik selama pertumbuhan janin 9 bulan kehamilan (50000 neuron x 60 detik x 60 x 60 x 24 x 30 x 9)). yang merupakan periode emas awal (Early Golden Period) yang harus dimanfaatkan untuk melakukan stimulasi janin agar terbentuk sistem pembelajaran otak sebagai potensi dasar kecerdasan.
Sel neuron kemudian akan bermigrasi secara terseleksi membentuk klaster atau kelompok, yang  terdiri dari modul-modul dan sirkuit yang kemudian akan menbentuk sistem. Modul adalah kelompok sel neuron yang berkelompok yang mempunyai fungsi yang spesifik, sirkuit adalah bagian sel neuron yang keluar membentuk hubungan dengan kelompok-kelompok sel neuron lainnya. Sistem-sistem itu sebagian akan membentuk sistem pembelajaran otak dan sebagian lagi akan mati. Teori ini dikenal sebagai  Teori Seleksi Kelompok Neuron (Gerald Edelman, 1992).
Sistem pembelajaran otak yang terbentuk pada saat janin terdiri dari 5 sistem pembelajaran yaitu fisik, emosional, sosial, kognitif dan reflektif. Pada saat lahir sistem tersebut akan berkembang menjadi potensi multi kecerdasan (Multiple Intelligence, Howard Gardner) dan selanjutnya kecerdasan-kecerdasan tersebut muncul menjadi kemampuan potensial yang dimiliki oleh setiap   manusia (Human Capacity). Proses pembelajaran selanjutnya memerlukan persiapan terbentuknya sistem pembelajaran otak yang optimal.

Faktor eksternal yang berperan dalam perkembangan janin adalah lingkungan dan nutrisi. Faktor eksternal ditingkatkan dengan melakukan perangsangan pada ibu yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan otak janin yang disebut dengan stimulasi. Proses stimulasi yang terarah berperan penting bersamaan dengan proses migrasi neuron untuk mengaktifkan plastisitas sinaps dalam mengendalikan penurunan jumlah sel glia dalam rangka pembentukan synaptic network (Erik Ullian, 2001). Tehnik stimulasi dilakukan dengan stimulasi auditorik menggunakan musik khusus yang dapat diakronimkan sebagai 5M dan 1U yaitu kepanjangan dariMozart yang dikemas khusus dengan kriteria frekuensi minimal 5000-1000 dB, diberikan padaMinggu ke 20, pada Malam hari, selama enaM puluh menit, Menempel perut ibu dan dengan Urutan komposisi tertentu. Penilaian kecerdasan Janin atau Bayi   dilakukan dengan menggunakan skala NBAS (Brazelton’s Neuro Behavior Assessment Scale) dan penilaian kemampuan gerak janin dilakukan   dengan Cardiff’s Scale.
Nutrisi yang dibutuhkan pada perkembangan otak janin digolongkan menjadi nutrisi dasar dan nutrisi khusus otak. Nutrisi dasar berperan sebagai pendukung pembentukan sel-sel otak yang perlu terpenuhi secara cukup. Namun, selain nutrisi dasar ini, diperlukan nutrisi khusus otak untuk proses mielinisasi yang harus dipenuhi, yang terdiri dari asam lemak omega-3 (DHA), vitamin B (Asam folat, B6, B12) dan antioksidan (vitamin A,C dan E).
DHA dibutuhkan karena merupakan salah satu komponen utama membran sel neural dan penting untuk integritas pembuluh darah dan aliran darah ke otak. Selama kehamilan, fetus tergantung sepenuhnya dari sumber DHA ibu berupa cadangan lemak dan diet. Kehamilan menyebabkan penurunan progresif DHA plasma ibu, disebabkan peningkatan suplai DHA kepada sistem saraf fetus yang sedang berkembang sehingga dibutuhkan suplemen DHA pada saat kehamilan.
Asam folat, vitamin B12 dan B6 berperan dalam sintesis kolin, adrenalin, noradrenalin dan memelihara kesehatan pembuluh darah dalam otak untuk mencegah terjadinya kecacatan pada pembentukan neural tube, pada dosis yang lebih tinggi diberikan untuk mencegah gangguan intelegensia pada ibu hamil. Antioksidan penting dalam proteksi otak terhadap kerusakan oksidatif yang      diakibatkan tingginya kandungan lemak pada otak.
Kemampuan manusia sangat dipengaruhi oleh potensi kecerdasan otak yang distimulasi secara optimal dalam rangkaian          kehidupan manusia sejak janin sampai dengan usia lanjut. Salah satu kegiatan yang sedang dilakukan Pusat Intelegensia adalah program Brain Booster, yang merupakan upaya stimulasi potensi kecerdasan dan pemenuhan nutrisi otak secara bersamaan pada periode kehamilan. Dalam program tersebut Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Intelegensia Kesehatan             Departemen Kesehatan bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), Kelompok Kajian Studi Terapi Musik RSU dr. Soetomo-FK UNAIR yang dikoordinasi oleh DR. dr. Hermanto Tri Joewono, Sp.OG(K), Dinas Kesehatan kota Surabaya, Tim Pokja Intelegensi Kesehatan Kota Surabaya, Forum PAUD Jawa Timur, HIMPAUDI Jawa Timur, Tim Pelaksana wilayah Studi Brain Booster Kabupaten Bogor yang dikoordinasi oleh dr. Fredrico Patria, Sp.OG., Dinas Kesehatan           Kabupaten Bogor, dan HIMPAUDI Jawa Barat, telah melakukan Ujicoba di Puskesmas Jagir, Surabaya dan Puskesmas Cileungsi, Bogor (am/pi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar