SELAMAT DATANG DI IDI PAMEKASAN... NIKMATI BERITA SEPUTAR DUNIA KESEHATAN KHUSUSNYA DI PAMEKASAN DAN ARTIKEL MENARIK DARI PARA DOKTER DI PAMEKASAN...
KONSULTASIKAN MASALAH KESEHATAN ANDA

Jumat, 15 Juli 2011

6 Bulan, 230 Kasus Baru TBC di Pamekasan

Pada semester pertama bulan Januari sampai Maret 2011, di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sudah ditemukan 230 kasus baru tuberkulosis (TBC).

Kasus tersebut menyerang penduduk di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pasean, Kecamatan Palengaan, dan Kecamatan Tlanakan. Kasus tersebut, menurut Bambang Budiono, pengelola Program TBC Dinas Kesehatan Pamekasan, merupakan kasus baru dan bukan sisa dari kasus TBC tahun sebelumnya.

Sepanjang tahun 2010 ditemukan 759 kasus. Separuh dari mereka hingga kini masih tetap menjalani perawatan. "Ada 380 orang yang masih menjalani pengobatan dan belum dipastikan kesembuhannya," ungkap Bambang.

Jika jumlah tersebut ditambah dengan temuan kasus yang baru, maka pada semester pertama tahun ini ada 610 penderita TBC. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, jumlah penderita TBC terbilang tinggi. Di Jawa Timur, Pamekasan menduduki peringkat kelima, di bawah Kabupaten Sumenep, Lumajang, Kota Malang, dan Jember.

TBC, menurut Bambang, banyak menyerang orang pada usia produktif 15 tahun sampai 55 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan orang di bawah usia tersebut aman dari serangan virus Mycobactereum tubercolusis. Pada periode 2009 sampai 2010, korban meninggal akibat TBC mencapai delapan orang.

Biasanya, lanjut Bambang, penderita TBC menjangkit kepada orang yang kondisi lingkungannya kurang bersih. "Rumah yang lembab dan tidak ada ventilasinya sangat mendukung penyebaran bakteri TBC kepada orang lain," ujarnya.

Ciri-ciri penderita TBC antara lain batuk secara terus-menerus selama dua minggu. Penyakit TBC identik dengan batuk darah bagi orang awam. Menurut Bambang, jika satu penderita TBC tidak diobati, potensi penyebaran mencapai 10 sampai 15 orang dalam satu tahun.

Namun, pihak dinas kesehatan sudah menyiapkan pelayanan di 20 puskesmas untuk mengobati penderita TBC. Hingga kini, 380 penderita tahun 2010 masih terus dipantau perkembangannya di setiap puskesmas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar