SELAMAT DATANG DI IDI PAMEKASAN... NIKMATI BERITA SEPUTAR DUNIA KESEHATAN KHUSUSNYA DI PAMEKASAN DAN ARTIKEL MENARIK DARI PARA DOKTER DI PAMEKASAN...
KONSULTASIKAN MASALAH KESEHATAN ANDA

Sabtu, 26 Maret 2011

Waspadai, Endemik TBC

Waspadai, penyakit TBC bisa menjadi endemik di Pamekasan, menyusul melonjaknya penderita di awal tahun ini. Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes( Pamekasan mencatat 759 orang terserang TBC yang bisa menulari melalui percikan dahak.
Jumlah penderita penyakit ditandai batuk kronis inisetidaknya  melampaui target estimasi nasional ditetapkan Kementrian Kesehatan, yakni 107 orang per 100 ribu penduduk.
“Ini memang memprihatinkan da perlu diwasdapai. Kami pun akan melakukan segala metode untuk mencegah mewabahnya penyakit itu,” kata Bambang Budiono wakil supervisi penanggulangan TBC Dinkes Pamekasan, Jumat (25/3).
Saat ini pihak Dinkes mencoba memaksimalkan program penanggulangan berbagai metode, di antaranya penjaringan suspect TB,  kunjungan rumah TB dan pelacakan penderita drop out atau pasien yang berhenti berobat karena tak ada biaya.


Diakui, ada beberapa kendala memberantas TBC, diantaranya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit itu masih rendah. Misalnya adanya kesalahan persepsi masyarakat yang menganggap TBC adalah penyakit keturunan. Sehingga mereka malu berobat ke rumah sakit.
Ditegaskan, TBC bukan penyakit keturunan dan hanya menular melalui percikan dahak sehingga sebaiknya penderita memakai masker. “Penyakit itu bisa disebuhkan secara total,” ujar Bambang, seraya mengemukan gejala terserang TBC adalah batuk berdahak terus menerus selama lebih dari dua minggu.
Faisal Ibrahim,  aktivis kesehatan yang juga mantan Direktur Koalisi untuk Pameksan Sehat (Kupas) mengemukakan cenderung meningkatnya penderita TBC, karena masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk berobat secara teratur. “Banyak penderita TBC  yang berhenti berobat sebelum sembuh total. Kalau pun terbentur biaya, tentunya ada Jamkesda,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar